P3K Di dalam Laboratorium

A. Pengertian P3K di Laboratorium

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja ( First Aid ) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yang diberikan kepada seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan yang mendadak. Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.

P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwenang, akan tetapi hanya secara sementara ( darurat ) membantu penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

Salah satu tempat yang cukup rentan terjadi kecelakaan adalah di Laboratorium. Seperti yang kita ketahui, Laboratorium khususnya yang berisi bahan-bahan kimia dan larutan zat-zat yang beragam juga beresiko membuat Anda mengalami kecelakaan ketika sedang melakukan percobaan atau praktik.

 

B. Tujuan P3K di Laboratorium

  1. Menyelamatkan nyawa korban,
  2. Meringankan penderitaan korban,
  3. Mencegah cedera / penyakit nya menjadi lebih parah,
  4. Mempertahankan daya tahan korban,
  5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut,

 

C. Hal-hal yang Perlu Dilakukan Jika Terjadi Kecelakaan di Laboratorium

Berikut ini merupakan tips cara penanganan awal sebagai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ) di Laboratorium.

1. Luka Kecil

Setiap kecelakaan bagaimanapun kecilnya harus segera diatasi karena dapat berakibat fatal. Luka yang kecil tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberi obat-obatan dan setelah itu sebaiknya ditutup atau dibalut dengan kain atau sejenisnya.

 

2. Luka Besar

Untuk luka besar seperti luka bakar atau luka yang disebabkan oleh material rusak harus diberikan pertolongan medis dengan cepat, dengan cara memberikan pertolongan dengan menggunakan obat-obatan yang ada di Kotak P3K, jika obat yang diperlukan tidak ada, korban harus segera diantarkan ke rumah sakit terdekat dan pasien tidak boleh banyak bergerak.

Untuk mengatasi agar tidak ada kecelakaan setelah kejadian tersebut, maka tempat kejadian harus diamankan terlebih dahulu dan meminta praktikan            ( orang yang melakukan praktik ) lain tidak berdiri terlalu dekat dengan tempat kejadian.

Berikut ini beberapa penanganan luka berdasarkan penyebabnya.

a) Luka Bakar Akibat Zat Asam

Terkena Larutan Asam

  1. Kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus,
  2. Dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya,
  3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3,
  4. Kemudian cuci kembali dengan air,
  5. Keringkan dan oleskan dengan salep Levertran.

Terkena Logam Natrium atau Kalium

  1. Logam yang menempel agar segera diambil,
  2. Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit,
  3. Netralkan dengan larutan 1% Asam Asetat,
  4. Dikeringkan dan oleskan dengan salep Levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi Asam Pikrat.

Terkena Bromine

  1. Segera dicuci dengan larutan Amonia Cair,
  2. Tutup luka tersebut dengan Pasta Na2CO3.

Terkena Phosphor 

  1. Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya,
  2. Cuci dengan larutan 3% CuSO4.

Luka Bakar Akibat Benda Panas

  1. Diolesi dengan salep minyak ikan atau Levertran
  2. Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompress sampai rasa nyeri agak berkurang.

 

b) Luka pada Mata

Terkena Percikan Larutan Asam

  1. Jika terkena percikan Asam Cair, mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit secara terus menerus,
  2. Dicuci dengan larutan 1 % Na2C3,

Terkena Percikan Larutan Basa

  1. Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 Menit secara terus menerus,
  2. Dicuci dengan larutan 1% Asam Borat dengan gelas pencuci mata.

 

c). Shock yang Disebabkan Listrik

Apabila ada kecelakaan yang disebabkan aliran listrik, maka matikan arus listrik sebelum berusaha menolong korban yang terkontak dengan arus listrik. Jika tidak memungkinkan, lindungi tangan dengan sarung tangan karet atau material atau Wol kering sebelum menyentuh korban untuk penanganan selanjutnya.

 

d) Gas Beracun

Dalam kasus keracunan, tindakan yang harus dilakukan adalah mengirim korban ke pertolongan medis, dan menjaga agar korban dalam keadaan hangat dan tenang. Biasanya pertolongan pertama yang sering dilakukan adalah memberikan susu dalam jumlah yang banyak dan pindahkan korban ke tempat yang berudara segar.

Untuk zat-zat yang beracun, Antitode haruslah tersedia untuk menghilangkan zat-zat beracun tersebut, tetapi Antitode ini tidak dapat diberikan kepada korban yang tidak sadarkan diri.

Penyebab keracunan yang tidak diketahui

Ada tiga prinsip yang dapat diikuti yaitu :

  1. berikan air dalam jumlah yang banyak, beri susu untuk diminum,
  2. Berikan obat muntah ( Hanya bila tidak ada tanda terbakar pada mulut dan bibir ), hal ini bertujuan untuk menunjukkan racun yang merusak ( Korosif ),
  3. Secara biasa, pindahkan korban ke udara segar, baringkan dan hangatkan korban, buka pakaian dari pinggang hingga leher. Jangan berikan obat lain selain kopi  panas, berikan oksigen jika perlu, tetapi hanya melalui alat pernafasan buatan jika nyata-nyata pernafasan terhenti.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.